Strategi Anak Menggemari Matematika
ditulis oleh dikdo Kamis, 29 Mei 2008
Strategi agar anak menggemari matematika. Matematika lazimnya menjadi momok bagi anak-anak di sekolah. Banyak anak yang mengeluh apabila ulangan atau ujian matematika tiba. Sebagai orangtua, ada banyak cara dan tip melatih anak agar lebih menggemari matematika. Apabila diterapkan sedini mungkin, ketakutan anak dapat berubah menjadi hobi.
Kunjungi sekolah anak. Usahakan bertemu langsung dengan guru matematika di kelas dan cari informasi apakah anak anda cukup aktif dalam pelajaran matematika di kelas. Apabila ada masalah, fokuskan bersama dengan guru dalam menentukan strategi mengajar dirumah agar kesulitan anak dapat terpecahkan.
Jangan menetapkan target belajar yang terlalu rendah. Tantanglah anak anda untuk menguasai matematika lebih baik. Rangsang minat anak anda dalam bidang matematika. Salah satu caranya adalah menetapkan target yang cukup tinggi. Contoh, begitu lulus SLTP, misalnya, anak diharuskan paham konsep aljabar dan geometri.
Tunjukkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya minat anak dalam matematika seringkali disebabkan anak merasa tidak ada koneksi antara matematikan yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pandangan itu harus diubah. Cobalah tunjukkan betapa matematika ada di mana-mana. Dari statistik nilai pertandingan sepakbola di Liga Inggris, kadar vitamin dalam susu, jumlah bensin yang harus di isi dalam perjalanan Jakarta Bandung, dll.
Tumbuhkan minat anak pada teknologi. Rangsang minat anak agar lebih menggemari teknologi dengan menyenangi kalkulator dan komputer.
Mainkan Permainan Yang Menumbuhkan Kemampuan Mengambil Keputusan dan Logika. Bermain adalah dunia anak-anak. Saat ini, baik permainan tradisional maupun modern banyak yang melatih kemampuan anak dalam mengambil keputusan dan strategi serta logika. Orangtua dan anak dapat memilih mulai dari permainan tradisional seperti lompat tali, kartu, hingga mainan modern seperti game di komputer, balok, dan puzzle.
Tunjukkan bahwa anda juga menggemari matematika. Apabila orangtua sangat menyenangi matematika maka besar kemungkinan anak juga akan mengikutinya. Karenanya jangan tunjukkan di depan anak-anak bahwa anda membenci hitung-hitungan atau berkata bahwa matematika itu susah. Perkataan dan tindakan anda menentukan masa depan anak.
http://paudcenter.org/index.php?option=com_content&task=view&id=36&Itemid=58
Jumat, 07 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar